Friday, November 12, 2010

Teman Syifa selain ASI

As mom of course ingin memberikan yang terbaik buat si buah hati, dengan niatan akan memberikan ASI ekslusif sampai 6 bulan (tidak diberi asupan apapun selain ASI)..hmmm tapi cita-cita bunda nya syifa gak kesampaian..

Niatan awal cuti tahunan dijalankan pada pertengahan november, karena stok ASI syifa menipis dan bila cuti tetap diambil seperti schedul awal, bisa bisa mimi nya syifa ditemani susu formula..jadi diambil lah langkah memajukan cuti tahunan di tanggal 7 oktober sd 13 oktober 2010.

Di rumah asik main sama syifa diselangi waktu dengan memerah susu buat stok, sambil searching - searching di internet cari menu makanan pendamping ASI yang tepat buat syifa, ketemulah dengan situs produk tepung organik yang bisa buat makanan bayi yang sepertinya cocok dengan kondisi bunda sebagai non Ibu Rumah Tangga..

Dan disisipan artikel tersebut dikatakan bahwa "bila dirasa bobot bayi kurang, makanan pendamping bisa diberikan dari usia bayi 4 bulan". Bismillah akhirnya aku memutuskan memberikan Pisang sebagai makanan perdana syifa dengan porsi setengah pisang ambon semi cair demi menjaga kondisi usus syifa yang masih riskan, karena belum 6 bulan.

Niy syifa lagi maem..nyam..nyam..nyam


Kalau gak salah produk gasol baru aku berikan pada saat syifa 2 hari menjelang 6 bulan, walaupun sebenarnya stok tepung gasol sudah tersedia, karena ada rasa takut memberikan syifa makan di usia belum genap 6 bulan dan di hari kedua syifa makan, tepung gasol kacang hijau yang ak buat buat makan syifa terlalu encer dan alhasil syifa malah rewel pada saat makan, akhirnya tepung kacang hijau aku istirahatkan dulu di kulkas.


Kalau soal makan, syifa gembul..alhamdulillah banget. yang menjadi pemikiran sejak aku hamil adalah anak ku akan sama pola makannya dengan kondisi pola makan ku saat hamil..tapi pemikiran manusia gak menjadi kenyataan..thanks god !

Walaupun dari umur 5 bulan jalan 1 minggu syifa udah makan, bunda masih punya kebanggaan bisa memberikan ASI sampai usia Syifa 6 bulan jalan 1 minggu, setelahnya ASI ditemani dengan susu Formula Nutrilon 2.



"Suatu kebanggan seorang Bunda selain dapat memberikan ASI adalah melihat si buah hati tumbuh sehat dan Cerdas.."

Friday, November 5, 2010

HAK ISTERI ATAS SUAMI

Syari’at mewajibkan kepada suami untuk memenuhi
kebutuhan isterinya yang berupa kebutuhan material
seperti nafkah, pakaian, tempat tinggal, pengobatan dan
sebagainya, sesuai dengan kondisi masing- masing, atau
seperti yang dikatakan oleh Al Qur’an “bil ma’ruf”
(menurut cara yang ma’ruf/patut)
Namun, Syari’at tidak pernah melupakan akan
kebutuhan-kebutuhan spiritual yang manusia tidaklah
bernama manusia kecuali dengan adanya
kebutuhan-kebutuhan tersebut, sebagaimana kata seorang
pujangga kuno: “Maka karena jiwamu itulah engkau
sebagai manusia, bukan cuma dengan badanmu.”

Bahkan Al Qur’an menyebut perkawinan ini sebagai salah
satu ayat diantara ayat-ayat Allah di alam semesta dan
salah satu nikmat yang diberikan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya. Firman-Nya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar Rum:
21)
Ayat ini menjadikan sasaran atau tujuan hidup bersuami
isteri ialah ketenteraman hati, cinta, dan kasih sayang
antara keduanya, yang semua ini merupakan aspek
kejiwaan, bukan material. Tidak ada artinya kehidupan
bersuami isteri yang sunyi dari aspek-aspek maknawi
ini, sehingga badan berdekatan tetapi ruh berjauhan.
Dalam hal ini banyak suami yang keliru – padahal diri
mereka sebenarnya baik – ketika mereka mengira bahwa
kewajiban mereka terhadap isteri mereka ialah memberi
nafkah, pakaian, dan tempat tinggal, tidak ada yang
lain lagi. Dia melupakan bahwa wanita (isteri) itu
bukan hanya membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
lain-lain kebutuhan material, tetapi juga membutuhkan
perkataan yang baik, wajah yang ceria, senyum yang
manis, sentuhan yang lembut, ciuman yang mesra,
pergaulan yang penuh kasih sayang, dan belaian yang
lembut yang menyenangkan hati dan menghilangkan
kegundahan.
Imam Ghazali mengemukakan sejumlah hak suami isteri dan
adab pergaulan diantara mereka yang kehidupan
berkeluarga tidak akan dapat harmonis tanpa semua itu.
Diantara adab-adab yang dituntunkan oleh Al-Qur’an dan
Sunnah itu ialah berakhlak yang baik terhadapnya dan
sabar dalam menghadapi godaannya. Allah berfirman:
“… Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dengan cara
yang ma’ruf (patut) …, An Nisa’: 19)
“… Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari
kamu perjanjian yang kuat.” (An Nisa’: 21 )
“… Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak,
karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu ….” (An Nisa:
36)
Ada yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan “teman
sejawat” dalam ayat di atas ialah isteri.
Imam Ghazali berkata, “Ketahuilah bahwa berakhlak baik
kepada mereka (isteri) bukan cuma tidak menyakiti
mereka, tetapi juga sabar menerima keluhan mereka, dan
penyantun ketika mereka sedang emosi serta marah,
sebagaimana diteladankan Rasulullah saw. Isteri-isteri
beliau itu sering meminta beliau untuk mengulang-ulangi
perkataan, bahkan pernah ada pula salah seorang dari
mereka menghindari beliau sehari semalam.
Beliau pernah berkata kepada Aisyah, “Sungguh, aku tahu
kalau engkau marah dan kalau engkau rela.” Aisyah
bertanya, “Bagaimana engkau tahu?” Beliau menjawab,
“Kalau engkau rela, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan
Muhammad,’ dan bila engkau marah, engkau berkata,
‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’ Aisyah menjawab, “Betul,
(kalau aku marah) aku hanya menghindari menyebut
namamu.”
Dari adab yang dikemukakan Imam Ghazali itu dapat
ditambahkan bahwa disamping bersabar menerima atau
menghadapi kesulitan isteri, juga bercumbu, bergurau,
dan bermain-main dengan mereka, karena yang demikian
itu dapat menyenangkan hati wanita. Rasulullah saw.
biasa bergurau dengan isteri-isteri beliau dan
menyesuaikan diri dengan pikiran mereka dalam bertindak
dan berakhlak, sehingga diriwayatkan bahwa beliau
pernah melakukan perlombaan lari cepat dengan Aisyah.
Umar r.a. – yang dikenal berwatak keras itu – pernah
berkata, “Seyogyanya sikap suami terhadap isterinya
seperti anak kecil, tetapi apabila mencari apa yang ada
disisinya (keadaan yang sebenarnya) maka dia adalah
seorang laki-laki.”
Dalam menafsirkan hadits: “Sesungguhnya Allah membenci
alja’zhari al-jawwazh,” dikatakan bahwa yang dimaksud
ialah orang yang bersikap keras terhadap isteri
(keluarganya) dan sombong pada dirinya. Dan ini
merupakan salah satu makna firman Allah: ‘utul. Ada
yang mengatakan bahwa lafal ‘utul berarti orang yang
kasar mulutnya dan keras hatinya terhadap keluarganya.
Keteladanan tertinggi bagi semua itu ialah Rasulullah
saw. Meski bagaimanapun besarnya perhatian dan
banyaknya kesibukan beliau dalam mengembangkan dakwah
dan menegakkan agama, memelihara jama’ah, menegakkan
tiang daulah dari dalam dan memeliharanya dari serangan
musuh yang senantiasa mengintainya dari luar, beliau
tetap sangat memperhatikan para isterinya. Beliau
adalah manusia yang senantiasa sibuk berhubungan dengan
Tuhannya seperti berpuasa, shalat, membaca Al-Qur’an,
dan berzikir, sehingga kedua kaki beliau bengkak karena
lamanya berdiri ketika melakukan shalat lail, dan
menangis sehingga air matanya membasahi jenggotnya.
Namun, sesibuk apa pun beliau tidak pernah melupakan
hak-hak isteri-isteri beliau yang harus beliau penuhi.
Jadi, aspek-aspek Rabbani tidaklah melupakan beliau
terhadap aspek insani dalam melayani mereka dengan
memberikan makanan ruhani dan perasaan mereka yang
tidak dapat terpenuhi dengan makanan yang mengenyangkan
perut dan pakaian penutup tubuh.
Dalam menjelaskan sikap Rasulullah dan petunjuk beliau
dalam mempergauli isteri, Imam Ibnu Qayyim berkata:
“Sikap Rasulullah saw. terhadap isteri-isterinya ialah
bergaul dan berakhlak baik kepada mereka. Beliau pernah
menyuruh gadis-gadis Anshar menemani Aisyah bermain.
Apabila isterinya (Aisyah) menginginkan sesuatu yang
tidak terlarang menurut agama, beliau menurutinya. Bila
Aisyah minum dari suatu bejana, maka beliau ambil
bejana itu dan beliau minum daripadanya pula dan beliau
letakkan mulut beliau di tempat mulut Aisyah tadi
(bergantian minum pada satu bejana/tempat), dan beliau
juga biasa makan kikil bergantian dengan Aisyah.”
Beliau biasa bersandar di pangkuan Aisyah, beliau
membaca Al Qur’an sedang kepala beliau berada di
pangkuannya. Bahkan pernah ketika Aisyah sedang haidh,
beliau menyuruhnya memakai sarung, lalu beliau
memeluknya. Bahkan, pernah juga menciumnya, padahal
beliau sedang berpuasa.
Diantara kelemahlembutan dan akhlak baik beliau lagi
ialah beliau memperkenankannya untuk bermain dan
mempertunjukkan kepadanya permainan orang-orang Habsyi
ketika mereka sedang bermain di masjid, dia (Aisyah)
menyandarkan kepalanya ke pundak beliau untuk melihat
permainan orang-orang Habsyi itu. Beliau juga pernah
berlomba lari dengan Aisyah dua kali, dan keluar dari
rumah bersama-sama.
Sabda Nabi saw:
“Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik
terhadap keluargaku.”
Apabila selesai melaksanakan shalat ashar, Nabi
senantiasa mengelilingi (mengunjungi) isteri-isterinya
dan beliau tanyakan keadaan mereka, dan bila malam tiba
beliau pergi ke rumah isteri beliau yang pada waktu itu
tiba giliran beliau untuk bermalam. Aisyah berkata,
“Rasulullah saw. tidak melebihkan sebagian kami
terhadap sebagian yang lain dalam pembagian giliran.
Dan setiap hari beliau mengunjungi kami semuanya, yaitu
mendekati tiap-tiap isteri beliau tanpa menyentuhnya,
hingga sampai kepada isteri yang menjadi giliran
beliau, lalu beliau bermalam di situ.”1
Kalau kita renungkan apa yang telah kita kutip disini
mengenai petunjuk Nabi saw. tentang pergaulan beliau
dengan isteri-isteri beliau, kita dapati bahwa beliau
sangat memperhatikan mereka, menanyakan keadaan mereka,
dan mendekati mereka. Tetapi beliau mengkhususkan
Aisyah dengan perhatian lebih, namun ini bukan berarti
beliau bersikap pilih kasih, tetapi karena untuk
menjaga kejiwaan Aisyah yang beliau nikahi ketika masih
perawan dan karena usianya yang masih muda.
Beliau mengawini Aisyah ketika masih gadis kecil yang
belum mengenal seorang laki-laki pun selain beliau.
Kebutuhan wanita muda seperti ini terhadap laki-laki
lebih besar dibandingkan dengan wanita janda yang lebih
tua dan telah berpengalaman. Yang kami maksudkan dengan
kebutuhan disini bukan sekadar nafkah, pakaian, dan
hubungan biologis saja, bahkan kebutuhan psikologis dan
spiritualnya lebih penting dan lebih dalam daripada
semua itu. Karena itu, tidaklah mengherankan jika kita
lihat Nabi saw. selalu ingat aspek tersebut dan
senantiasa memberikan haknya serta tidak pernah
melupakannya meskipun tugas yang diembannya besar,
seperti mengatur strategi dakwah, membangun umat, dan
menegakkan daulah.
“Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang
bagus bagi kamu.”
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.

http://ariefhikmah.com

PERCERAIAN

Kita mengupas hal ini agar kita dapat menghindarinya dan sekaligus kita mencari lebih jauh mengapa lantas terjadi perceraian ? Mengapa kita sering mendengar begitu gampang orang kawin dan begitu gampang cerai ? Kalau orang gampang untuk kawin, itu bagus, tapi jangan sampai menggampangkan perceraian.
Rasulullah bersabda “Sesuatu yang halal tetapi paling dibenci Allah adalah perceraian”. Ini menunjukkan di satu sisi bahwa terkadang perceraian itu tidak bisa dihindari sehingga jika ada satu pasangan yang memang tidak ada kecocokan masih dipaksakan untuk terus, itu akan merugikan semua pihak. Maka dibolehkan perceraian, tetapi diingatkan bahwa perceraian itu halal tapi paling dibenci Allah.
Karena itu, kalau masih bisa hidup bersama tanpa perceraian, maka pertahankan perkawinan itu. Bahkan ada yang berkata seperti berikut :
Singgasana raja itu kita ketahui betapa kokohnya. Terlebih singgasana Allah, kokohnya tidak dapat terbayangkan. Jika terjadi perceraian maka singgasana Allah yang demikian hebat kokohnya itu bergetar. Hal itu dapat diilustrasikan bahwa Allah sangat membenci perceraian dan menahan amarahnya sehingga bergetarlah singgasananya. Bukankah orang yang menahan amarahnya, tubuhnya gemetar dan singgasana tempat bersemayamnya bergetar ?
Nah, perceraian itu menyebabkan “bergetar Singgasana Allah (Istazza asrurRahman)” karena Allah sangat membencinya. Tetapi kalau ada kebutuhan yang mendesak yang tidak dapat terelakkan karena sifat-sifat dan kekurangan2 manusia, maka diperbolehkan perceraian.
Jadi kalau kita berbicara perceraian, yang ingin saya (pak Quraish) bicarakan :
1. Ketika Al Quran membolehkan perceraian, bahwa jangan beranggapan dia (Al Quran) menganjurkan perceraian. Jangan beranggapan ketika Allah menetapkan adanya perceraian bahwa itu sesuatu yang dengan gampang boleh dilakukan. Perceraian itu bukan anjuran tetapi kalau ada kebutuhan mendesak yang tidak dapat terelakkan, apa boleh buat.
2. Pernah diuraikan tentang PERKAWINAN, bahwa Allah swt memberikan tuntunan2 agar perkawinan itu dapat langgeng, bahkan kelanggengannya bukan hanya sampai di dunia, tapi sampai di akhirat. Diberi tuntunannya, sebelum melamar, bagaimana sewaktu kawin, dan bagaimana mengusahakan agar kehidupan rumah tangga itu tenang, damai, sakinah, mawaddah wa rahmah.
Al Quran meminta kepada suami yang di tangannya diberi wewenang untuk mencerai isteri, bahwa berpikirlah sebelum menjatuhkan cerai. Dalam QS. An-Nisa (4) ayat 19 : “Kalau kamu tidak senang, ada dibalik sesuatu yang tidak kamu senangi sesuatu yang baik”. Itu sebabnya perceraian masih diberi kemungkinan untuk kembali sampai 2 kali bercerai. Ada talak 1, talak 2, nanti ketika talak 3, sudah putus boleh kembali tapi -ada pelajaran yang begitu keras bahwa- isterimu harus kawin dulu dengan orang lain, kemudian jika dia bercerai, kamu dapat rujuk. Itu juga sebabnya Allah melalui RasulNya menetapkan bahwa ada perceraian yang tidak bisa dinilai jatuh kalau dalam keadaan-keadaan khusus. Perceraian itu dua kali. Talak Pertama jatuh cerai, lalu diberi kesempatan kepada suami dan isteri untuk berpikir. Itu indah bukan ?
Begitu sulit persyaratan untuk jatuhnya perceraian ini, tapi begitu mudah setelah talak 1 untuk kembali. Saya beri contoh, ada di Surat Ath-Thalaq, dan kita anut pula dalam Undang-undang Perkawinan, bahwa perceraian itu dapat dinilai jatuh kalau di dalam pengadilan atau ada saksi.
Jadi kalau suami begitu marah sehingga berkata cerai, namun kalau tidak ada saksinya masih tidak jatuh cerai. Begitu sulitnya syarat terjadinya perceraian. Dalam agama juga berkata demikian, ada orang yang tidak bisa kuasai dirinya, mata gelap sehingga berkata cerai, itu dianggap tidak jatuh perceraian.
Tapi untuk kembali lagi itu mudah sekali selama masih dalam iddah. Karena Allah berkehendak demikian.
Misal seseorang sudah menceraikan isterinya, lantas orang itu melihat, tersenyum kepada isterinya dan dipegang tangan isterinya, itu sudah dianggap rujuk. Mudah bukan ? Karena Allah tidak mau ada cerai. Sekali lagi, talak 2, itupun sulit syaratnya. Namun sangat mudah untuk rujuk tetapi sangat sulit untuk cerai. Allah beri tenggang waktu. “Boleh jadi sekarang kamu benci, boleh jadi besok kebencian kamu hilang”. Sehingga Allah menciptakan sesuatu yang baru di dalam hatinya. Oo, menyesal kenapa dulu begini ? Karena Allah sangat benci perceraian.
Itu juga sebabnya. Hitunglah masa iddah itu. Kebiasaan di masyarakat kita, iddah tidak sering dihitung. Suaminya meninggal, isterinya tidak mau beriddah, Hitung iddah. Telitilah dalam perhitungan iddahnya.
Bahkan keretakan hubungan sebelum perceraian terdapat tuntunan Quran, QS. An-Nisa (4) ayat 35 : “Hai kamu (yang ada di dalam masyarakat di tengah keluarga) kalau kamu melihat ada sepasang suami isteri ada tanda-tanda percekcokan, cepat-cepat turun tangan, jangan biarkan”. Utus seorang dari keluarga isteri dan seorang dari keluarga suami, perbincangkan apa yang bisa diselesaikan. “.. kalau memang dua-duanya masih mau, Allah akan beri jalan supaya mereka baik lagi”. Kadangkala suami isteri itu saling gengsi, tapi hati kecilnya masih mau.
Kalau memang dua belah pihak keluarga memang mau untuk menyatukan kembali mereka, itu bisa terjadi. Allah akan memberikan taufiq. Kesulitannya adalah kalau pihak keluarga malah mengompori atau kipas-kipas. Itu yang tidak benar, kita tidak ikuti tuntunan Al Quran. Karena kalau memang mereka mau, Allah akan memberikan taufiq. Tuhan akan mencocokkan. Taufiq itu adalah persesuaian.
Kita sering mendengar ada hidayah dan ada taufiq. Taufiq adalah persesuaian antara kehendak saya dan kehendak Allah. Allah yang akan menyesuaikan diantara mereka berdua. Ini ditempuh agar kita jangan bercerai. Saya (pak Quraish) pernah katakan bahwa pernikahan itu dijalin oleh Allah dengan kalimatNya. Orang baru sah nikah kalau menggunakan kalimat Tuhan. Kalimat Tuhan itu luar biasa, luar biasa besarnya, luar biasa agungnya.
Kalimat Tuhan itu penuh kejujuran, penuh keadilan, tidak bisa terganti. Dengan kalimat Allah, Nabi Isa lahir tanpa ayah. Dengan kalimat Allah, Nabi Yahya lahir padahal kedua orang tua beliau sudah sangat tua. Kalimat Allah, itu buah perkawinan.
Allah ini berkehendak agar pernikahan itu langgeng. Seakan-akan orang yang bercerai, membatalkan kalimat Allah. Tapi sekali lagi, kalau memang ada kebutuhan yang mendesak, apa boleh buat.
Jadi Al Quran (Islam) tidak melarang atau tidak menutup pintu perceraian. Tapi perceraian itu pintu darurat. Kita naik pesawat, ada pintu darurat. Perlu tidak pintu darurat itu ? Perlu. Bagi yang seringkali naik pesawat, pernahkah menggunakan pintu darurat ? Belum pernah malah jangan sampai. Tapi pintu itu perlu. Sebab kalau tidak ada bagaimana ? Perlu disiapkan pintu darurat. Perceraian persis seperti itu. Itu perceraian dalam pandangan agama.
Kalau sudah cerai, bagaimana selanjutnya hubungan yang sudah bercerai ini ? Apakah bermusuhan ? Allah berpesan dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 229 : “Kalau sudah dua kali, maka kesempatan yang ketiga atau kesempatan berikutnya hanya ada dua, menahan dengan melanjutkan perkawinan dengan baik sesuai dengan adat kebiasaan (ma’ruf), atau melepasnya dengan ihsan”. Apa itu ihsan ? Apa bedanya dengan ma’ruf ?
Ada namanya ihsan dan adil. Adil yaitu menuntut semua hak kita dan memberi semua hak orang. Misalkan, si A punya hak atas si B 100 ribu, maka si B bisa menuntut 100 ribu tidak lebih dan tidak kurang pada si A. Kalau ihsan yaitu menuntut lebih sedikit dari hak kita dan memberi lebih banyak dari hak orang. Saya punya hak 100 ribu pada si C, saya menuntut hanya 90 ribu saja pada si C. Itu Ihsan.
Saya punya hak 100 ribu pada si D, kemudian si D memberi saya 110 ribu. Itu Ihsan. Jadi bercerai itu baik-baik. Jangan lantas bercerai dengan berkata “oo memang dia dasar begini, dasar begitu”. Tidak seperti itu. Bahkan anjurannya, “beri dia haknya lebih”. Jangan tuntut melebihi dari hak Anda, bahkan harus ihsan, tuntut sebagian saja, itu yang diperintah untuk ihsan.
“…Jangan lupakan hari-hari indah yang pernah berlalu”. Nah, ada jasa dia kan ? Jangan lupakan itu. Ada hari-hari bahagia, jangan lupa hari-hari bahagia kamu bersama dia. Ini tuntunan Allah. Seringkali orang yang cerai itu kan lupa, udah cekcok, keluarga ikut cekcok. Tidak, bukan begitu yang benar. Kita terpaksa bercerai tetapi perceraian yang baik.
Kalau dia kembali rujuk, dia tuntut untuk adil, tapi kalau cerai, dia dituntut untuk lebih dari adil, yaitu ihsan. Jadi seakan-akan berkata, kita pisah baik-baik, saya tidak lupa jasa-jasa kamu. Ini tuntunan agama, kenapa seperti ini ? Sekali lagi, karena perceraian terkadang dibutuhkan. Saya beri contoh saja, kita punya anak, kita didik bersama, hidup bersama kita, tabiatnya sama atau tidak dengan kita? Ada anak yang periang, ada yg lain. Bagaimana pola yang sama tapi hasilnya beda ?
Apalagi dengan orang lain, yang hidup dibesarkan oleh orang tua yang lain, sehingga perbedaan itu akan ada. Terkadang ada perbedaan yang tidak bisa ketemu. Sudah diusahakan tapi tetap saja tidak bisa ketemu. Apa boleh buat ? Kamu punya tabiat seperti itu dan isterimu punya tabiat yang lain, dan tidak bisa ketemu. Pikiranmu tidak bisa bertemu dengan pikirannya. Sehingga pada akhirnya, , suami pilih jalannya dan isteri pilih jalannya sendiri pula, tetapi pisah secara baik-baik. Namun kalau masih bisa Anda mengusahakan, yakinlah bahwa pasti Anda bisa ketemu asal mau ikuti tuntunan agama.
Pertanyaan :
1. Bagaimana dengan orang yang kawin-cerai, kawin-cerai ?
Kita bertoleransi dengan orang yang cerai sekali, sehingga punya pengalaman. Tapi kalo kawin-cerai, kawin-cerai itu namanya dia tidak pandai memilih dan dia tidak mau mengikuti tuntunan agama. Perkawinan itu bukan percobaan. Kenali calon sebelum maju untuk menikah. Kita ini manusia dan ingin menciptakan generasi, kita ingin menciptakan masyarakat yang rukun.
2. Tadi disebutkan bahwa perceraian itu halal tapi dibenci oleh Allah, apakah orang-orang yang bercerai itu juga dibenci oleh Allah ? Kemudian kalau terjadi perceraian, ada anak, upaya apa untuk membiayai membesarkan anak karena mantan suaminya tidak mau memberikan biaya ?
Orang-orang yang bercerai akan dibenci Tuhan apabila mereka tidak berupaya terlebih dahulu untuk menghindari perceraian. Seperti kita jangan dulu membuka pintu darurat pesawat sebelum keadaannya mendesak. Jadi kalau menggampangkan perceraian itu dibenci Tuhan. Lalu, mengenai anak bagaimana ? Itu problem terjadi jika perceraian tidak dilakukan secara baik-baik. Anak itu kan bukan anak ibu, itu anaknya bapak, membawa nama bapaknya. Jadi bapak musti membiayai anaknya. Kalau cerainya baik-baik, mantan isterinya akan tetap dianggap sahabat, paling tidak dia dianggap orang lain. Orang lain saja harus dia bantu, apalagi mantan isteri itu adalah ibu dari anak bapak, dia harus bantu. Persoalannya adalah karena perceraiannya tidak mengikuti tuntunan agama. Bercerai dengan bentrok, maki-makian, membawa dendam. Begitu juga dengan si isteri. Jika perceraian yang terjadi mengikuti tuntunan agama, pasti suami mau memberikan biaya untuk anaknya, pasti hubungan akan tetap baik, hanya sudah bukan hubungan suami isteri lagi.
3. Ada satu keluarga yang mempunyai anak angkat yang sudah cukup besar disamping ada 5 anak kandungnya. Isterinya baru tahu bahwa dia berhubungan tidak normal (pria-pria) dengan anak angkatnya tersebut. Isterinya mengusir anak angkatnya ini, tapi oleh suaminya anak angkatnya ditampung di suatu tempat, sehingga suami masih berhubungan dengan anak angkatnya tersebut. Lama kelamaan isterinya menuntut cerai, karena suami tidak mau dan dia masih sayang dengan isterinya, bagaimana dengan kejadian ini ?
Apa yang dilakukan oleh suami itu sangat terlarang dan terkutuk oleh agama, jelas kalau isteri tidak setuju, dan memang mustinya tidak setuju dengan kebiasaan suaminya. Hemat saya, sangat bisa dibenarkan isteri menuntut cerai. Kasusnya bisa dilaporkan ke pengadilan agama. Walaupun dia cerai, saya khawatir hubungan suami yang tidak normal masih terus berlanjut. Sikap ibu ini sangat wajar apalagi jika ingin memelihara anak-anaknya yang kandung disamping memelihara dirinya dari pengaruh suaminya yang buruk itu.
4. Ada isteri sudah bercerai karena suami selingkuh. Tapi suami masih sering datang ke rumah mantan isterinya dan masih menuntut hak rumah bila rumahnya dijual ?
Kalau suami datang dengan terhormat, dan ada orang yang melihat, itu mirip seperti kedatangan seorang tamu. Ini masih dalam batas-batas agama, asal jangan berdua-duaan, karena kalau sampai berduaan bisa timbul yang bukan-bukan. Jadi hubungan masih tetap baik. Soal rumah, rumah itu hak suami ataukah hak isteri ? Rumah itu hak isteri. Ada ayat Quran yang berkata dalam QS. Ath-Thalaq (65) ayat 6: “berikanlah mereka tempat tinggal”. Jadi sebenarnya orang yang dicerai, ada yang memperbolehkan dia menuntut rumah pada suaminya. Bukan sebaliknya, hak isteri, lantas suami mau minta. Bisa-bisa saya (pak Quraish) berkata, dia berkewajiban menyiapkan rumah untuk isteri yang diceraikannya, jangan sebaliknya.
Kesimpulan :
1. Perceraian adalah sesuatu yang sangat dibenci Allah, perlu dihindari sedapat mungkin.
2. Kalaupun terjadi perceraian secara terpaksa, maka itu bukan berarti hubungan mantan suami isteri menjadi hubungan permusuhan, tetapi tetap hubungan yang baik. Saling menyebut dan mengingat-ingat kebaikan-kebaikannya, saling menyebut jasa-jasanya sehingga tidak terjadi kekeruhan diantara mereka atau antar keluarga mereka.

Sumber : http ://ariefhikmah.com

Tuesday, October 12, 2010

Thursday, September 9, 2010

Peralatan tempur Bunda



"MEDELA", merk Breast Pump yang bunda pilih atas recomen teman, ok punya..harganya juga gak ngeboong, harganya Rp 1.370.000 boo...bunda beli yang tipe "MEDELA SWING", biar bisa main ayunan, khan "SWING"...he3..

BP Medela Swing ada massagenya ternyata, tapi kalo bunda tinjau, suara mesinnya kalo pas bunda pencet tombol "massage" nya bunyinya kayak mengayun-ayun, malah kalo wian bilang kayak orang mabok..he3..

Sebelum pake BP Medela Swing, Bunda pake yang MEDELA manual yang pake piston..cuapenya minta ampiun, selain pareregel lengan, keringetan mulu kayak yang "nguli", gak kuat boo lama2..

nih penampakannya :


Emang susah deh kalo emang bawaannya udah repot dari dulunya, you know what, kalo Bunda ke kantor bawaannya nambah satu jinjingan, mau tau isinya apa aja di jinjingan tsb, iniiii diaaaa :


Tas kotak berwarna kotak kotak kuning garis merah itu dia "tas jinjingannya", kalo tas walls adalah "bag coolernya", alat memerahnya ada di kotak merah (peralatan memerahnya masih manual) dan di atas kotak adalah ice gel 2 buah untuk keep cool in street..eh lupa yang di kotak panjang itu L&L, isinya botol kaca buat hasil perahan ASI..biar si semut gak berani masuk..(yang kotak L&L diluar yang bunda bawa..kotak L&L khusus tempat botol kaca yang udah di steril).

Ngeliat wian pake Tas Medela keren, bunda jadi latah deh..akhirnya dapet Tas Medela nya doang, beli per potongan dari harga paket Rp 460.000,- (bagcooler + 4 botol 150ML + balog ice + tas)dapet Tas Medela dengan harga Rp 150.000,- (murah gak sih ?) setelah nego dengan ngkoh pemilik Ocha Shop di ITC Kuningan...

Kumaha ? KEYEEEN pan ???meuni GAYA uey Bunda !

Personilnya juga beda, lebih gaya dong! luarnya gaya, dalemnya juga kudu yang lebih gaya dari sebelumnya..
liat-liat coba, bagcoolernya pake L&L (yang kotak pipih garis-garis), padahal mah itu tempat makan, karena ada aluminium foilnya..lumayan bisa bunda manfaatin jadi bagcooler, coz kalo pake walls gak muat, karena kalo pake Medela Swing lebih banyak babawaannya..sebenarnya kalo pake tas MEDELA tambah keliatan repot..pan lebih keliatan geude penampakannya..

ASI hasil perahan bunda taru di botol kaca n di simpan di freezer..di kasih LABEL, label berbentuk Elips itu bulan dan nomor urut, kalo Label yang kotak itu tanggal perah n volume dari si Susu..


Abis itu di mimi deh sama Syifa...diperah..diminum...diperah...diminum...kerjaan yang berulang..bunda kayak gak ada kerjaan aja ye...he3, bukan gak ada kerjaan tapi udah kerjaannya Ibu Menyusui.



Abis mimi, Syifa tersenyum Puas dech...Sehat ya Nak..Cerdas n Pintar..Cuantik Pula lagi..Mirip Bunda nya..he3.

Tuesday, August 17, 2010

CIPA NgEDaPanG


Picture Taken : 2010, agst 14... 17:57 wib

He...HE...HE Cipa akhirnya ngedapang, ngedapang request bunda..biasa lagi latihan di tengkurepin for ngelatih otot motoriknya dan salah satu cara menstimulasi otaknya biar performance syifa ke depan ok...

Wednesday, August 4, 2010

Bersyukurlah karena menjadi WANITA

Ketahuilah betapa istimewanya menjadi wanita.
Betapa bertuahnya menjadi wanita.
Bersyukurlah karena menjadi wanita.
Istimewanya Wanita yang sholehah ...

Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal tersebut, jawab baginda: "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia. "Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seperti orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah S.W.T. dan orang yang takut kepada Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya."

"Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menggembirakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S."

"Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku(Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga."

"Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga."

Dari Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

"Surga itu di bawah telapak kaki Ibu. Apabila engkau dipanggil dua orang antara Ibu Bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu." (Aljannatu Tahta Aqdamil Ummahat)

"Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga shalat dan puasanya)."

Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W.., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah S.A.W. "Ibunya." Perempuan apabila shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki."

"Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun)."

"Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan."

"Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T."
"Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi Ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan."

"Apabila semalaman (Ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T."
"Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki yang jahat. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil."

"Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik/tetes susu yang diberikannya."
"Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad."

"Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat."

"Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada Yakut."

"Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya, Allah memberi 12 tahun pahala ibadat."
"Wanita yang memerah susu binatang (membuat susu) dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkahan."

"Wanita yang mengolah tepung gandum (bahan makanan) dengan "bismillah", Allah akan berkahkan rezekinya."

"Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti menyapu lantai di baitullah."

"Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari."
"Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengaruniakan satu pahala haji."

"Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid."
"Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat."

"Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2½ thn), maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun shalat dan puasa."
"Jika wanita memijit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 emas dan jika wanita memijit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 perak."

"Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga."

"Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati/menutupi auratnya yaitu memakai Jilbab yang menutup seluruh tubuhnya di dunia ini dengan istiqamah."

Wallahualam Bishawab.

Al Qur'an juga memberikan empati pada saat seorang ibu sedang mengalami proses kehamilan, yang juga bagian dari hak yang dimilikinya. Allah berfirman, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tua (ibu dan bapaknya); ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah; dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang tuamu (ibu dan bapakmu), hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman, 31:14). Ayat Al Qur'an ini sangat jelas, bahwa sebagai konsekuensi seorang ibu yang mengandung anaknya yang begitu susah payah, maka Allah mewasiatkan kepada seluruh umat manusia untuk menghormati ibunya.

"Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang solehah." [HR. Muslim]

"Rasulullah saw bersabda: "Orang mu'min yang paling baik imannya yaitu yang paling baik akhlaqnya; dan orang yang paling baik di antara kamu yaitu orang yang sangat baik kepada istrinya." [HR. Bukhari]

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Ketika Rasulullah saw. dalam suatu perjalanannya ada seorang pelayan berkulit hitam bernama Anjasyah sedang memacu kudanya dengan bersyair (kuda yang membawa istri-istri Nabi saw.) Rasulullah saw. bersabda kepadanya: "Wahai Anjasyah, pelan-pelan saja memacu kuda dan berlaku lembutlah kepada kaum wanita." [kitab Sahih Muslim No:4287]

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan perkataan "ah", dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra: 23)

Dari Abu Hurairah, dia berkata, telah datang kepada Rasulullah saw, seorang laki-laki lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya pergauli (perlakukan) dengan baik?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ayahmu." (HR. Muslim)

Dari Mu'awiyah bin Jahimah As-Salami, sesungguhnya Jahimah datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu berkata: "Wahai Rasulullah, aku ingin pergi perang dan aku sekarang datang minta nasihat kepada Tuan." Beliau bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Ia menjawab: "Masih." Beliau bersabda: "Uruslah dia, karena "Aljannatu Tahta Aqdamil Ummahat (Surga Itu Dibawah Telapak Kaki Ibu)"
(HR. Nasa'i, Ahmad, dan Ibnu Majah)

sumber : browsing internet

Tuesday, July 20, 2010

Merawat Payudara

PEMIJATAN PAYUDARA :

Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/ berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar. Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung rugs jari.


SENAM TERATUR :
Senam yang bisa dilakukan, posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersedakep). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.

Yang kedua, Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.

Monday, July 12, 2010

ASI BUAT SYIFA

Terhitung mulai tanggal 6 Juli 2010 tepatnya hari selasa, aku sudah mulai membuka pintu accounting group di lantai 26 lagi, dan menduduki kursiku yang sudah lama tidak kududuki selama 3 bulan..

Alhamdulillah terasa biasa-biasa saja pada saat kaki ini melangkah pergi dari rumah menuju ke kantor, hati ini terasa tenang mungkin karena syifa aku tinggal dengan neneknya.

Persediaan ASI yang berada di freezer mencapai 25 botol, dengan rata-rata per botol ku isi dengan ukuran 100ml. berharap dengan stock ASI membuatku lebih tenang bila berada di kantor, karena pada kenyataannya hasil ASI yang ku peras tidak seimbang jumlahnya dengan ASI yang diminum oleh syifa.

Tetap rasa kangen pasti ada dalam dada ini, setibanya di kantor, selalu absen sedang apa puteri cantikku sekarang, apa masih tidur apa sudah bangun, apa rewel apa anteng.

Alhamdulillah, cukup lega mendengar informasi dari umi, ternyata syifa anteng dan tidak merepotkan umi, cukuplah menurut ku jumlah orang yang ada di rumah. Selain ada umi, ada apa dan satu ponakan perempuanku. Antara apa dan Api bisa bergantian memegang botol susu buat syifa bila umi sibuk di dapur.

Jumlah perahan susuku hari pertama berjumlah 240ml, perahan pertama pada jam 10.00 = 140 ml, perahan kedua mencapai 100ml. Hmmm caiyo pasti bisa dalam hatiku, demi bidadariku yang semakin hari semakin sehat..aku harus bisa

Hari kedua tanggal 7 Juli 2010 aku memerah susu pada jam 9.00 hasil 120ml, jam 12 kucoba perah lagi hasilnya 60ml, sorenya jam 3 hasilnya 140ml, lumayan selalu mendapatkan kemajuan.

esoknya aku dapat 180ml, hari jumat aku mendapat 300ml. senangnya..semangat terus bunda..pasti bisa

Selasa, 13 Juli 2010

Jam sembilan seperti biasa bunda memerah, hari ini dapatnya lain dari yang lain sekitar 80 ml, apa karena tadi pagi (jam 6) bunda menyusui Syifa ya ? dam malamnya bunda memerah dapat 100ml. Jam 3 Siang bunda memerah dapat 130ml. Alhamdulillah, yakin bunda bisa menyusui syifa sampai 2 tahun walaupun ada penurunan dibanding hari sebelumnya (170 ml).

BUNDA SYIFA PASTI BISA !!!! CAIYO !!!

Lelaki vs Perempuan

1. Lelaki melakukan lebih banyak dari apa yang dapat dilakukan perempuan, sedang perempuan melakukan apa yang lebih banyak dari apa yang berani dilakukan lelaki.

2. Lelaki dikenal dari apa yang tidak dilakukannya, dan perempuan dikenal dari apa yang dia lakukan.

3. Dalam hubungan cinta, lelaki berbangga dengan kemenangannya meraih perempuan, sedang perempuan berhias dengan ketaklukannya di hadapan lelaki. Lelaki berbangga dengan mengatakan, “Aku telah menaklukan perempuan A, B, dan C..” dan perempuan berbangga dengan mengatakan, “Aku telah menolak lelaki A, B, dan C…”

4. Kebahagiaan di sisi lelaki adalah suksesnya dalam pekerjaan, sedang bagi perempuan adalah suksesnya bersama lelaki.

5. Dibalik setiap perempuan yang sukses terdapat cinta yang gagal, dan dibelakang setiap lelaki yang sukses terdapat perempuan yang mencintai.

6. Yang terakhir mati pada lelaki adalah hatinya dan pada perempuan adalah lidahnya. Lidah lelaki bagaikan pisau, sedang lidah perempuan seperti pedang.

7. Semua jenis pujian menggetarkan hati perempuan, tetapi tidak semua pujian menyentuh hati lelaki.

8. Perempuan membinasakan akal lelaki, sedang lelaki meremukkan hati perempuan.


9. Harapan lelaki kiranya menjadi keras bagaikan es, sedang harapan perempuan menjadi air lalu menguap seperti udara.

10. Mudah bagi lelaki menutup matanya, tetapi mustahil bagi perempuan menutup telinganya.

11. Dahulu orang berkata, “Tiga sifat lelaki yang terbaik namun itulah yang terburuk buat perempuan. Tiga sifat itu adalah berani, rendah hati dan tangan terbuka. Tiga sifat terbaik perempuan namun itulah yang terburuk buat lelaki adalah tinggi hati, sangat hati-hati dan tangan tertutup.

12. ”Lelaki memahami apa yang dia dengar, sedang perempuan mendengar apa yang dia tidak pahami



13. Ketika lelaki merasa jemu, maka dia membutuhkan seseorang yang mendorongnya agar ia maju ke depan. Ketika perempuan merasa jemu, maka dia membutuhkan seseorang yang menopangnya dari belakang agar ia tidak terjatuh.

14. Lelaki sering kali tidak mengetahui kapan mengucapkan kata perpisahan bagi perempuan, sedang perempuan sering kali tidak mengetahui kapan dia harus berpisah

15. Lelaki cepat jatuh cinta, sedang perempuan lebih cepat membenci.

16. Perempuan lebih senang menikah dengan lelaki yang kaya walau banyak bicara daripada yang pendiam tapi miskin. Sedang lelaki lebih senang menikah dengan perempuan yang pendiam walau miskin, dari pada kaya tapi banyak bicara.

17. Kalau dua orang lelaki bertengkar, maka sering kali penyebabnya adalah perempuan, sedang bila dua orang perempuan bertengkar, maka biasanya penyebabnya juga perempuan..

18. Lelaki menangis atas apa yang hilang darinya, sedang perempuan menangis atas apa yang tidak diperolehnya.

19. Lelaki letih mencari ketenangan, sedang perempuan tidak tenang kecuali dengan mencari keletihan.

20. Lelaki dicipta dari tanah dan perempuan dari tulang, karena itu perempuan lebih kuat daripada lelaki dan kekuatannya terletak pada kelemahannya…

Sumber:
“Mereka Berkata”
oleh Anis Mansur, dikutip dari buku Quraish Shihab berjudul Perempuan,
terbitan Lentera Hati, Tangerang, 2005.

Friday, June 25, 2010

Kekuatan Cinta

Mungkin ini rasanya menjadi Ibu, sedang sakit pun, bukanlah penghalang untuk menyusui sang anak.

Sepulang dari Bandung sekujur badan terasa rontok, pegal, mual..sampai rumah tumpah ruah semua isi perutku di kamar mandi, mungkin cuaca di Soreang-Bandung tidak mendukung, karena aku terbiasa panas di Ciledug, biasanya aku mengkonsumsi doping "antangin JRG" bila pergi ke daerah dingin, karena sudah sibuk dengan Syifa, jadi lupa.

Menggigil, kepala pusing, sekujur badan pegel semua, tapi mendengar syifa nangis, aku berusaha memberi ASI syifa walaupun sedang merasa lemas, badan gak menentu rasanya.

Mungkin ini yang namanya rasa Cinta seorang Bunda terhadap anaknya, kekuatan cinta memang dasyat

"Kasih Ibu sepanjang Masa...Kata yang indah nan fakta, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia"

I LOVE U MY BABY

Sunday, June 6, 2010

PUTRIKU....


Untuk Syifa dari Bunda yang LOOOOOOVE banget sama dirimu...

Hadirmu Lengkapi Hidup
Dirimu Anugrah Titipan Pencipta
Indah Dunia Kupijak

Semakin Dewasa Diriku Karenamu
Cinta dan Kasihku
Semua Yang Baik Untukmu

Putriku...Permataku
Buah Cinta Yang Tak Terdua
Putriku...Permataku
Belahan Jiwa Yang Tak Terdua

Senyummu Sirna Sedihku
Sedihmu Santunkan Semua Sikapku
Getar Batinmu Mengetuk
Semua Sisi Ruang Hatiku
Cantiknya Dirimu
Membias Di Hidupku



Syifa jadi bobo ya di nyanyiin Bunda...


( Diambil dari lagu Krisdayanti - Album Mencintaimu )

Friday, June 4, 2010

METAMORFOSIS SYIFA

Perkenalkan Putriku yang bernama Lengkap ASSYIFA NUR HADIANSYAH yang lahir di RSI Bintaro pada Hari Minggu, Tanggal 2 Mei 2010 jam 13:45 dengan berat badan 2,7kg panjang 48cm.

Bunda Syifa gak sempet foto syifa saat lahir, pada keesokannya baru dech sempet foto :








Berikutnya foto Syifa berumur 8 Hari sudah mulai berubah warna, tepatnya berubah warna gak tau ya pada saat umur berapa hari.








Foto ini diambil sewaktu cipa berumur 9 hari


Nah sekarang cipa di hari ke 16, tepatnya tanggal 17 Mei, apa ayo perubahan syifa..tambah embem tuh pipinya, dagunya juga jadi 2, leher tambah ilang dech..Sayangnya waktu tanggal 15 Mei, sewaktu Syifa ke Dokter Amar, Bunda lupa take picture, pada tgl itu Syifa beratnya 3,2kg loch naiknya banyak ya dari 2,5kg (pas pulang tanggal 4 Mei).






Tambah 1 hari lagi, anakku jadinya berumur 17 hari..




ini foto Cipa umur selanjutnya dari foto yang diatas..pas diatas foto yang ini..


CERITA TENTANG SYIFA


Tau wian hamil jadi pengen tespek juga, sebelum tespek..tanya-tanya dulu ke wian, rasanya hamil gmana ? Maklum udah sering tespek jadinya BT kalo ternyata hasilnya negatif, sebenarnya yang dipermasalahin sih lebih ke finansialnya, khan udah keluar uang eh malah jadi mubazir..he3 kesannya gak ngarep punya anak.

Sebenarnya sih gak nyangka aja ada Syifa di dalam perutku, karena riwayat menstruasiku khan gak teratur, berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di kehidupan ini..he3, eneuk banget bahasanya, wanita with that riwayat kebanyakan lama dapat anak. Suami sih keliatan ngarep banget, kalo diriku santai-santai aja. Kalo lagi berduaan di tempat pembaringan..kasur maksudnya, nyerempet-nyerempet deh kearah about baby, agak tersinggung juga sih. Eh tak taunya di bulan Agustus udah ada Syifa dalam rahim ku.

Tau gak..malam sebelum ketauan aku hamil, We..berantem..biasa hanya masalah sepele, jutex-jutexan dech berdua. Lucu juga ngedenger ekspresi suara suami yang dari jutex ke seneng haru biru kayak yang dapet duit semilyar..gak nyangka gitu, rada parau nada suaranya...jutexnya langsung hancur lebur, jadi maniz ngomongnya.dasar yayang kakak ayah moe's jelex..menyebalkan !..he3.

Tapi memang masa tumbuh kembang syifa ini penuh dengan air mata (cieh mulai melo), maksudnya aku jadi cengeng..sumpeh dech, kesentak dikit hati daku bisa seembeer dech tuh air mata..yang membingungkan kenapa ayang kakak ayah ini gak ngerti, mengapa selalu membuat hatiku kesal, sebal, benci padamu..padamu..

Wuih seperti ini rasanya Hamil, muntah, pusing, eneuk, badan meriang, lemes, takut air..padahal aku gak ada riwayat keturunan kucing, atau kambing, malesnya banget kalo mandi. Selama 4 bulan turun 4 kilo, orang bilang kalo muntah makan lagi..boro-boro dech nafsu makan jadi ilfill. kata orang lagi kalo setelah melewati masa ngidam, abis itu doyan makan..boro-boro lagi, kayak orang minum obat diet..gak nafsu makan, apalagi masakan Umi gak nengok sedikitpun, eh masih dech ngelirik mah.

Gimana mau jadi saingannya pretty, gak doyan makan..alhamdulillah ngerasa bersyukurnya sekarang, karena gak nambah masalah lagi selain kurang tidur (setelah Syifa lahir). mungkin selama hamil makanan yang dimakan di rebut sama Syifa semua ya ? bunda dulu suka minum susu, cokelat walau malez ngeliat nasi, hmmm...Syifa nich sebenarnya orang mana ya ? perasaan Ayah bener-bener doyannya masakan indonesia asli, kalo berbau barat kecuali Pizza, ongkek..he3.

Ngerti dech daku sekarang, kenapa Umi selalu keliatan was-was kalo setiap daku bilang mules..padahal sebelum mules beneran, murni tuh gak pake boong, mules mau BAB.
Nach pas tanggal 1 Mei 2010 tepatnya hari sabtu, waktu mau berangkat senam hamil itu mulesnya bener kayak mau BAB tapi gak BAB, eh ternyata Syifa mau keluar..

Kalo dipikir pake logika, kayak orang gila ya ngajak ngomong sama anak yang masih di dalam perut, ngerti juga belum tentu..tapi memang seperti sesuatu yang amazing, malam sabtunya syifa baru diajak ngomong, "kalo mau melihat bunda sama ayah, waktu ayah gak ke bandung ya nak, dan pada waktu yang tepat, dimana kondisi segalanya mendukung."

Alhamdulillah waktu itu suamiku lagi gak ke Bandung, walaupun gak ada di rumah, dalam waktu yang berbarengan mertua berobat alternatif di daerah joglo, setelah nganter mamah & papah, suami gak jauh meluncur ke kunciran.

Ada hal yang bener-bener menguji kesabaran, lagi mules-mulesnya, tetangga depan lagi acara pembubaran panitia pernikahan anaknya, kalo sudah melibatkan pak RW, yakin banget 100% bakal ada karaokean, kalo suara sound systemnya gak kenceng sih masih di maafkan ya, ini serasa dunia milik sendiri yang lain numpang..seenaknya gak mikir tetangganya ada yang lagi mulez..senewen lah jadinya.

Jam 24.30 berarti udah masuk keesokan harinya ya..yaitu tanggal 02 Mei 2010 hari Minggu, kami berangkat ke RSI Bintaro, dengan tekad apapun hasil pembukaan, kami akan nginep di rumah sakit, personel nya waktu itu : peran utama : Sitoh, peran pembantu : Kakak ayah, umi, agus. Masuk dech tuch ke UGD, langsung disuruh naik di kebidanan lantai 3 RSI Bintaro-ruang persalinan. suster yang ramah bilang masih pembukaan 1, jadi daku bisa pulang lagi. tapi keputusan sudah bulat, ya tetep nginep, yakin besok siang bakal lahir ke dunia Assyifa.

Duh gusti mules apapun di dunia, kalah dech sama mules ngelahirin, gak bisa becanda dech kalo lagi mules, serius 100%. Waktu pernikahan, orang-orang tegang, sama nangis, tapi kalo daku senyum-senyum ketawa. Tapi percaya dech..sama rata pasti semuanya kalo lagi ngelahirin..serius banget..asli serius..serius kw1 lah. pada saat proses ngeden, ada rasa takut, apakah hal ini bisa kulalui dengan baik?..dalam hati, menjanjikan sesuatu pada Sang Pencipta :, "YA Allah, demi langit dan bumi, aku ingin menjadi seorang ibu", aku yakini pada saat itu doa paling khusuk yang aku punya dibanding doa-doaku yang lain.

Alhamdulillah memiliki dokter yang memberikan motivasi dan semangat yang sangat luar biasa selama proses melahirkan, pada saat dokter Oky bilang : "Sitoh, ayo 5 menit lagi kamu melahirkan", semangat ngeden yang luar biasa saat itu yang aku punya. Alhamdulillah setelah badanku dihadapkan ke depan, dimana kepala syifa sudah terasa mau keluar, kepala syifa keluar dengan kedenan bunda hanya 2 kali. Subhanallah setelah kepala syifa keluar, badannya ditarik oleh dokter tak lama suara tangis putriku mengisi ruang persalinan.

Terima kasih ya Allah yang telah mempercayakan aku menjadi seorang Ibu,

Terima kasih dokter Oky yang memberi semangat juang yang tinggi padaku, yang membuat suamiku ada bersamaku pada saat proses persalinan (bukannya kakak gak mau, cuma pada saat itu bidan memberi option, bisa ibunya atau suaminya, karena suamiku sibuk mengurus perpindahan kamar jadinya ibuku yang menemani, tapi dokter Oky menginginkan suami yang mendampingi)

Terima kasih Ayah yang mengingatkanku berzikir pada saat proses persalinan dan tak henti-hentinya mulutmu berzikir kepada Allah dan setia mengelap setiap tetesan keringatku.

Pada saat adzan dikumandangkan di telinga sebelah kanan dan iqomat di sebelah kiri Syifa, suara Ayah terdengar parau..dalam hati berbisik.."Mudah-mudahan kakak berubah lebih baik ya kak, dengan kelahiran anakmu ini".

Setelah kerja Bunda melahirkan Syifa, waktunya kerja Ayah memotong ari-ari. kata Ayah ari-ari Syifa keras dan besar..ari-ari itu plasenta ya ?

Pada saat Syifa di pelukanku, yang paling aku perhatikan adalah wajahnya mirip siapa ya ? Pipinya cubby, matanya sipit, tapi kok warna badannya hitam butek..eh ternyata belum dibersihin, karena setelahnya kulit syifa merah jambu, tapi itu di RS kalo di rumah menyesuaikan dengan suhu, karena di kunciran panas, jadinya hitam dech. gpp ya biar hitam tapi manis.

Nih mau liat waktu Syifa masih di RSI Bintaro :


Eh berubah warna udah di rumah :

Friday, March 19, 2010

RENUNGAN SEPULUH TAHUN


Tanpa terasa sang waktu terus berjalan menyusuri relung-relung kehidupan, banyak yang sudah berubah dalam waktu sepuluh tahun. Ibarat umur manusia usia sepuluh tahun adalah masa kanak-kanak yang berhiaskan canda dan tawa dalam kehidupannya sekaligus masih memerlukan perlindungan orang tuanya.

Begitu pun usia perkawinan Kami sudah atau baru genap sepuluh tahun, masih anak bawang yang perlu banyak belajar terus untuk tetap tegar mengarungi bahtera rumah tangga, banyak cerita yang sudah Kami lalui berdua, banyak kebahagian, ada juga hiasan kesedihan dan nestapa.

Di usia sepuluh tahun ini banyak pelajaran yang bisa kami petik, baik dari pengalaman pribadi Kami sendiri maupun orang-orang di sekitar Kami. Menjadi pasangan suami istri sampai sekarang tidak ada mata kuliahnya sehingga Kita dituntut untuk belajar sendiri dari lingkungan dan tentunya dari risalah para nabi.
Di usia sepuluh tahun ini Saya merenungi beberapa hikmah yang bisa diambil dari perjalanan rumah tangga Kami yang Alhamdulillah sampai sejauh ini bisa berjalan dengan baik walaupun ada terpaan ujian, semua bisa dilalui walau terkadang dengan uraian air mata.

Pelajaran pertama yang Saya dapat bahwa ketika kita memutuskan untuk menikah, maka yang utama adalah luruskan niat kita untuk semata-mata mencari keridhoan Allah. Hal ini akan membingkai proses pernikahan Kita dari mulai memilih pasangan, menetapkan cara mendapatkan pasangan sampai dengan mengisi pernikahan tersebut. Banyak yang salah kaprah dan melanggar syariat karena dari awal niatnya tidak suci.

Alhamdulillah Kami bisa mengawali langkah menuju gerbang pernikahan dengan niat baik dan ternyata Kami diberikan kemudahan untuk menempuh jalan yang terbaik. Ketika Saya memutuskan tidak mau mengawali pernikahan dengan pacaran banyak yang mencibir dan menganggap Saya sebagai makhluk orthodox yang sangat ketinggalan zaman, bahkan ada juga yang menganggap Saya frustasi karena belum dapat pacar juga.
Tidak mudah memang untuk tetap istiqomah tapi dengan memohon pertolongan Allah semua menjadi ringan dan Saya bisa menghadapi semua ujian dengan enteng. Ketika pernikahan digelar ada tetangga yang menangis dan minta maaf karena sempat mengolok-olok Saya, ada juga yang menangis karena ikut bahagia ternyata ibu ini diam-diam suka mendo’akan Saya agar segera mendapat jodoh lelaki yang baik.

Niat ikhlas ini juga menjadi modal utama dalam menghadapi ujian pernikahan, ketika ada kesulitan dan permasalahan Kita serahkan saja kepada Allah, toh yang Kita jalani semua untuk-Nya, insya Allah akan terasa mudah. Begitu juga ketika kita kecewa dengan pasangan Kita, kembalikan saja kepada Allah. Misalnya ketika suami sepertinya tidak menghargai pengorbanan kita, tidak perlu kecewa toh kita mengharapkan pahala dari Allah dan suami tidak bisa memberikan pahala apa-apa.

Banyak rumah tangga yang goncang berawal dari niat yang kurang ikhlas sehingga senantiasa merasa dikecewakan oleh pasangan, kalau begini terus sepertinya capek deh.
Pelajaran kedua yang bisa Saya salami adalah ketika Kita menikah maka bersiaplah menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan Kita. Jangan menuntut untuk dipahami karena Kita akan sering dikecewakan, yang lebih enak adalah memahami pasangan Kita sehingga menjadi legowo. Saya dan suami merupakan dua pribadi yang berbeda, Saya ekstrofet sedangkan suami introfet, Saya biasa kerja serba cepat dan tepat waktu sedangkan suami cenderung lelet dan suka tidak tepat waktu.

Diawal-awal pernikahan Saya sering menangis karena perbedaan ini, Saya merasa suami tidak peduli dengan Saya karena susah diajak bicara dan pelit memberikan perhatian. Dia jarang sekali berbagi cerita bahkan Saya sering dapat info kegiatannya dari temannya atau dari istri temannya. Duh sedih banget merasa tidak dijadikan tempat berbagi, padahal Saya orangnya terbuka senang berbagi cerita.

Tapi kemudian Saya merenung dan mencari penyebabnya. Saya coba mencari tahu latar belakang pendidikan keluarganya dan bidang studynya karena kedua hal tersebut akan mempengaruhi karakter seseorang. Betul saja keluarganya menerapkan pendidikan semi militer yang serba kaku dan bidang ilmunya menuntut kesabaran dan kehati-hatian. Lambat laun saya bisa memahami dan tidak lagi terlalu menuntut lebih darinya.
Pelajaran ketiga adalah komunikasi, hal ini sangat penting karena ternyata penyebab utama perceraian adalah miskom alias tidak lancarnya komunikasi antara pasangan suami istri. Banyak praduga yang tidak benar dan menyebabkan keretakan rumah tangga karena tidak terjalin komunikasi yang baik. Dalam hal ini salah satu harus berani memulai memecahkan kebekuan. Tidak mudah memang apalagi berhadapan dengan orang yang irit bicara. Dari bincang-bincang dengan teman dan pantauan ternyata para suami lebih nyaman ngobrol dengan temanya daripada dengan istrinya. Wah kenapa ya?

Nah ini harus dicari penyebabnya, mungkin tema perbincangan Kita tidak menarik hanya seputar masalah dan masalah, kalo tidak masalah kehabisan uang belanja yang diomongin masalah kenakalan anak-anak. Mungkin harus dicari tema yang pas dan menyenangkan suami, kalaupun ada masalah yang harus dibicarakan cari waktu dan momen yang tepat.
Pelajaran ke empat, Saya pernah mendengar seorang ustad memberikan tausyiah yang pacaran dan tentunya dilaknat Allah sangat menikmati hubungannya tapi sebaliknya yang sudah menikah serba kaku dan tidak menikmati keberadaannya sebagai suami istri. Betul juga nasehat itu terkadang yang menikah dikungkung dengan berbagai permasalahan sehingga kurang menikmati hidup. Mungkin sekali-kali perlu ya Kita jalan berdua dengan suami berpegangan tangan, makan es krim berdua, jajan baso dan lain sebagainya. Toh yang Kita lakukan halal dan berbuah pahala, jadi jangan sungkan.

Masih banyak lagi pelajaran yang bisa Saya ambil dan tidak mungkin dituliskan disini semua, satu hal yang perlu Kita ingat syukuri apa saja pemberian Allah pada Kita termasuk pasangan Kita, jadikanlah dia lading untuk meraih tiket syurga.

Sunday, March 7, 2010

INDAH PADA WAKTUNYA


sering kali kita marah, memprotes, dan menggugat Allah atas segala ketidakenakan yang kita rasakan. Kita marah, manakala keinginan dan cita-cita tidak bisa terwujud. Kita marah manakala jabatan yang kita incar ternyata diduduki oleh orang lain yang menurut kita dia bukan siapa-siapa. Kita marah manakala orang yang kita cintai ternyata bukanlah jodoh kita, atau karena pasangan yang telah diberikan oleh-Nya ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Kita menghujat, memprotes, menggugat…Allah tidak adil…Allah tidak sayang pada hamba-Nya…

Ada banyak kemarahan disini…

Tapi, sadarkah kita? Bahwa sesungguhnya Dia Maha Tahu? Bahwa di setiap ketidakenakan itu pasti ada sebuah pelajaran yang bisa jadi sangat berharga dan berarti bagi kehidupan kita di masa depan?

Ketika cita-cita tidak bisa terwujud, mungkin belum saat ini, Allah ingin menguji seberapa tangguh kita dalam berusaha. Atau, Dia menggantikannya dengan sebuah jalan yang lain, yang ternyata jalan itu lebih baik dari jalan yang kita inginkan sebelumnya. Ketika Anda berharap ingin masuk ke sebuah universitas favorit, ternyata Allah berkehendak lain dengan tidak lolosnya Anda dalam seleksi. Bisa jadi, Anda kemudian di universitas lain, namun disanalah Anda mendapatkan hidayah Anda atau Anda justru dapat menjadi lebih kreatif dan berprestasi disana. Bersyukurlah…dan husnudzani Allah…

Ketika orang yang Anda cintai mengkhianati Anda, meninggalkan Anda, maka bersyukurlah. Itu tandanya Allah Tahu bahwa dia bukanlah pasangan yang tepat bagi Anda. Berdo’alah agar Anda diberikan pengganti yang lebih baik, dalam segalanya.

Ketika pasangan hidup Anda saat ini ternyata tidak sesuai yang Anda harapkan, tetaplah bersyukur dan jaga cinta Anda terhadapnya. Tahukah Anda? Dia hadir karena Allah Tahu dialah yang tepat bagi Anda. Kalian bersama untuk saling melengkapi satu sama lain. Belajarlah untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mencintainya berarti Anda siap untuk menerimanya dengan segala kelebihan dan kekurangan, juga berdamai dengan masa lalunya. Bertahanlah…Anda ada untuk menjadikannya lebih baik, dia ada untuk menjadikan Anda lebih baik…

Anda mungkin pernah mendengar ini:

Aku meminta pada Allah setangkai bunga segar, tapi Dia memberiku kaktus berduri. Aku meminta pada Allah hewan mungil yang cantik, tapi Dia memberiku ulat berbulu. Aku sempat menggugat, betapa tidak adilnya Allah…

Tapi, kaktus itu pun berbunga, indah sekali. Ulat itu juga tumbuh menjadi seekor kupu-kupu yang cantik dan indah…

Allah tidak akan memberikan segala yang Anda minta. Allah hanya akan memberikan apa yang Anda butuhkan. Dia Maha Tahu, Dia Maha Adil…Dan jalan Allah, selalu indah pada waktunya…

ARTIKEL FROM : pondokibu.com

Sunday, January 31, 2010

Closing

Fiuhh...akhirnya waktu sudah mendekati usai dari jadwal...NOW..TIME FOR CLOSIIIING !!


take 1 : Trek..tek..tek..tek ! Ya inilah Sang Arjuna sedang berjalan untuk memetik bunga untuk sang pujaan hati..




Take 3 : "Ambil satu bunga ach biar terlihat romantis..uhuy..


Take 4 : "oh adindaku..dambaku..kupersembahkan bunga yang terindah di jagat raya ini untukmu yang terindah !"


Take 5 :"Ow Bunga Rose ya, cuma ini ? so' romantis banget dech kakak, gak ada yang lain nich ?...hmmm yasud biar jadi wonderful story, aku terima dech !"



The Last Take : "Karena dirimu cuma ngasih bunga, daku cium tangan aja yee!"



Baiklah Pemirsa..tak terasa kita telah sampai di akhir sesi All About The Wedding sitoh dan Moes...seru bukan ?he...he...he.
Kita akan berjumpa lagi dalam kesempatan lain yang lebih seru pastinya, yaitu kisah tentang anak pertama mereka, akan mirip siapakah anak perempuan pertama mereka ? eng..ing..eng...Kita liat nanti pada waktunya !

Wassalam...

Something Suprise in a Happy Day

Sesuatu diluar perencanaan...gak ada di skrip..spontan happening, awalnya ncing yayah sama a yudi yang nari marawisan eh pengantin disuruh turun juga..
Yach inilah pemandangan yang terjadi pada akhirnya :









..."Bertepuk-tepuk tangan..bertepuk jangan segaa an...bertepuk dengan riang..hidup menjadi senang.."
(Siti Nurhaliza song)


"Ning nang ning nana ningkeng...ningnang ningnang ningkeng"...berasa kayak ngajak main bayi..






Kok..kalo daku perhatikan...muka eyke gak pernah di shoot ya ? gmana ini fotografernya ?!!!








Deu..Akhirhya keliatan jga dech...