Foto ini diambil saat di waktu luang lagi anak Yatim Piatunya udah pada masuk ke lokasi..biasa all in the picture narsees semuanya..sebenarnya banyak pose2 lainnya, tapi paling oke posenya daku di foto ini..cheerfull gitu loch..tapi gak mathing di jilbabnya cuma aku ya...coz no white, ih putih...takut..maaf ya black list buat warna putih.
I want write story behind the picture, awal muasalnya ngikut jadi panitia Acara Amal Yatim Piatu ditawari sama ria sebagai Panitia dadakan..why not gitu loch!! udah jomblo (waktu itu belum ketemu yayang from indosat, ayahnya dede),kerjaan di kosan kalo gak konser tunggal with no penonton, tidur, makan, bebenah itupun kalo lagi niat..gak juga sih kalo malez biasanya hati lagi bt, daku itu suka bersih, rapi dan haluuum.
Lumayan khan ngumpulin pahala..he3. emang cita2 sih pengen banget bisa ngeliat langsung rupa2 anak2 yatim piatu, mereka wajah2 nya itu nelongso apa cheerfull ya ? itu di dalam benakku. Ternyata sama aja dengan anak lainnya..tapi gak tau yach isi hati mereka. pastinya di saat tertentu ada kesedihan ketika mereka merasa kasih sayang ayah ibu realnya tidak mereka rasakan.
Hmmm..dari sekian kejadian yang memakan waktu dari detik ke detik yang akhirnya menjadi menit terus bergulir mendekati ke hitungan jam. Aku meyakini kejadian ini gak kebetulan tapi memang scenario yang pasti Allah buatin untuk masuk ke dalam daftar story my life.
Di perjalanan acara, seorang peserta yaitu anak yatim piatu yang aku taksir umurnya 5 tahun, menangis mencari ibunya. Seorang anak kecil lain meminta tolong kepadaku untuk membawa anak kecil perempuan itu untuk menemui ibunya. "Ibu ???" sempat bingung.."bukannya peserta anak yatim piatu ini gak punya ayah ibu semuanya ?" konsep pemilihan anak piatu nya gmana ya ?", sambil terus berjalan menuju pelataran masjid tempat pihak yang mengantar anak yatim piatu terus pikiran bingung ini menggelayut. Sampai pada akhirnya kebingungan ini terjawab ketika aku bertemu dengan "ibu" yang dimaksud anak kecil ini.
You know what, si adik perempuan kecil ini, ditinggal oleh kedua orang tuanya pada saat dia masih merah..sedih ya? dan Ibu Mardiah (Ibu) adalah kakak dari ibu si anak kecil ini yang aku lupa namanya siapa..Seseorang yang patut diacungi jempol, Ibu mardiah ini bukanlah orang mampu, dari segi ekonomi tidak bisa dibilang cukup, dia sendiri untuk bantu-bantu suaminya bekerja sebagai kuli cuci dan suaminya sendiri bekerja sebagai satpam, anak pertama akan masuk SMA dan butuh biaya yang dia sendiri bingung dapat dari mana.
Syukur alhamdulillah, Allah menuliskan 1 skenario ini masuk dalam daftar cerita hidupku, sehingga aku bisa mensyukuri nikmat yang Allah beri sampai sekarang..
"Ketika kamu merasa berada dalam kondisi unlucky, merasa kesusahan yang tak berhujung, cobalah lihat orang yang ada di bawah kita, setelah itu kalian akan menyadari dan mensyukuri dengan kondisi yang kalian miliki..Allah tidak akan mencoba umatnya melebihi dari kemampuan kita."
Wassalam..
